Cyber Hygiene: Tips Aman Sehari-hari

Cyber Hygiene: Tips Aman Sehari-hari

Kita hidup di era digital di mana hampir semua aktivitas terhubung ke internet — dari belanja, perbankan, bekerja, hingga hiburan. Tapi banyak orang masih lalai dalam menjaga keamanan data pribadinya sehingga secara tidak sadar membuka celah bagi serangan siber. Di sinilah pentingnya cyber hygiene, yaitu kebiasaan digital yang baik untuk mencegah serangan siber.

Apa Itu Cyber Hygiene?

Cyber hygiene adalah serangkaian praktik atau rutinitas harian yang membantu menjaga keamanan informasi dan perangkat digital kamu dari ancaman siber. Sama seperti kamu rutin mencuci tangan untuk mencegah penyakit, cyber hygiene membantu kamu mencegah malware, phishing, dan pencurian data.

Kenapa Cyber Hygiene Penting?

  • Serangan siber makin canggih dan tidak mengenal target, semua sektor dan individu dengan background apapun bisa jadi korban
  • Data pribadi dan finansial bisa digunakan untuk kejahatan yang menyebabkan kerugian besar
  • Keamanan digital bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan sehingga keamanan itu berasal dari diri sendiri

Menurut laporan Check Point Research, rata-rata organisasi menghadapi lebih dari 1.200 serangan siber setiap minggu di tahun 2023 — dan individu pun tak luput jadi target.

9 Kebiasaan Cyber Hygiene yang Wajib Kamu Lakukan

1. Gunakan Password yang Kuat dan Berbeda

  • Kombinasi huruf besar, kecil, angka, dan simbol dan panjang minimal 12 karakter
  • Hindari menggunakan informasi pribadi seperti nama, tanggal lahir, atau nomor telepon
  • Jangan menggunakan password yang sama untuk beberapa akun atau layanan
  • Gunakan password manager seperti Bitwarden atau LastPass untuk mengelola password kamu dengan aman

2. Aktifkan Two-Factor Authentication (2FA)

  • Tambahan lapisan keamanan selain password
  • Pastikan 2FA diaktifkan di semua akun penting seperti email, media sosial, dan perbankan
  • Gunakan Google Authenticator, Authy, atau SMS (jika tidak ada pilihan lain)

Baca juga: Password Saja Tidak Cukup

3. Perbarui Perangkat dan Aplikasi Secara Berkala

  • Update sistem operasi, browser, dan software
  • Patch keamanan sering kali menutup celah eksploitasi
  • Aktifkan pembaruan otomatis jika memungkinkan
  • Waspadai email, pesan WhatsApp, atau DM mencurigakan
  • Periksa URL dengan hati-hati sebelum membuka
  • Jangan sembarangan memasukan credential/username dan password pada situs yang tidak dikenal ataupun mendownload file dari sumber yang tidak terpercaya

Baca juga: Secure Surfing Practices

5. Gunakan Antivirus dan Firewall

  • Setidaknya aktifkan antivirus bawaan (Windows Defender)
  • Gunakan firewall untuk memblokir koneksi mencurigakan atau membatasi akses port network

6. Backup Data Secara Rutin

  • Simpan salinan data penting di cloud dan media eksternal
  • Gunakan enkripsi jika backup bersifat sensitif
  • Pastikan backup dilakukan secara otomatis atau setidaknya setiap bulan dan melakukan verifikasi bahwa backup tersebut dapat diakses dan berfungsi dengan baik

7. Hindari WiFi Publik Tanpa Proteksi

  • Gunakan VPN terpercaya saat mengakses WiFi umum
  • Jangan login ke akun penting lewat jaringan tidak aman

8. Kelola Izin Aplikasi

  • Hapus aplikasi yang tidak digunakan
  • Periksa dan batasi izin akses seperti lokasi, kamera, dll.
  • Pastikan aplikasi yang diinstal berasal dari sumber resmi seperti Google Play Store atau Apple App Store

9. Logout dari Akun Setelah Digunakan

  • Terutama saat menggunakan komputer publik atau bersamg
  • Mencegah penyalahgunaan sesi aktif yang tidak disengaja
  • Gunakan fitur “Remember Me” dengan hati-hati, terutama di perangkat bersama

Cyber Hygiene untuk Orgnasasi atau Perusahaan

Cyber Hygiene untuk Organisasi

Bagi organisasi, cyber hygiene harus menjadi bagian dari budaya kerja. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil oleh manajemen untuk meningkatkan keamanan siber di lingkungan kerja:

Kebijakan Keamanan yang Jelas

Buat kebijakan keamanan yang jelas dan mudah dipahami. Misalnya, aturan tentang penggunaan perangkat pribadi (BYOD), akses data sensitif, dan prosedur pelaporan insiden keamanan.

Paling utama adalah kebijakan tentang penggunaan password yang kuat dan unik serta penerapan two-factor authentication (2FA) di semua akun penting hingga kebijakan tentang Incident Response yang harus diikuti jika terjadi pelanggaran keamanan.

Pelatihan Keamanan Siber untuk Karyawan

Berikan pelatihan rutin tentang keamanan siber, termasuk cara mengenali phishing, pentingnya password yang kuat, dan praktik terbaik lainnya. Karyawan yang teredukasi akan lebih waspada terhadap ancaman.

Tidak harus pelatihan yang mahal, dapat dimulai dengan monthly security awareness poster atau video singkat yang menjelaskan tentang serangan siber terbaru dan cara menghindarinya. Lebih baik lagi jika pelatihan ini dilakukan secara interaktif, misalnya dengan simulasi serangan phishing untuk menguji kesiapan mereka.

Baca juga: Phishing Simulation with GoPhish

Tidak Menonaktifkan Keamanan Perangkat

Umumnya pada organisasi kecil-menengah, sering kali karyawan menonaktifkan antivirus atau firewall karena dianggap mengganggu. Namun, ini sangat berbahaya karena tidak ada lagi lapisan perlindungan terhadap malware atau serangan siber lainnya.

Pastikan semua perangkat yang digunakan karyawan tetap memiliki antivirus dan firewall aktif, lebih baik jika menggunakan solusi keamanan yang terpusat seperti AntiVirus Enterprise atau Endpoint Protection dan konfigurasi menggunakan Active Directory sehingga akses user dapat dibatasi sesuai dengan kebijakan perusahaan.

Audit Keamanan Berkala

Lakukan audit keamanan secara berkala untuk mengidentifikasi celah dan memastikan semua sistem dan aplikasi diperbarui. Ini juga membantu memastikan bahwa kebijakan keamanan diikuti dengan baik.

Baca juga: Memahami Lifecycle Serangan Ransomware dan Cara Mencegahnya


Cyber Hygiene untuk Anak dan Keluarga

Cyber Hygiene untuk Anak dan Keluarga

Selain menerapkan cyber hygiene untuk diri sendiri, penting juga untuk mengedukasi anak dan anggota keluarga lainnya. Berikut beberapa tips untuk menjaga keamanan digital keluarga:

Gunakan parental control

Dengan menggunakan fitur parental control, kamu bisa mengatur konten yang boleh diakses anak-anak. Ini membantu mencegah mereka mengunjungi situs berbahaya atau melihat konten negatif serta membatasi penggunaan gadget si buah hati.

Edukasi anak tentang phishing, konten negatif, dan privasi

Meskipun anak-anak mungkin belum sepenuhnya memahami risiko online, penting untuk mengajarkan mereka tentang bahaya phishing, konten negatif, dan pentingnya menjaga privasi. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti dan contoh yang relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka.

Jadikan keamanan digital sebagai budaya keluarga

Buatlah diskusi tentang keamanan digital menjadi bagian dari rutinitas keluarga. Misalnya, saat berkumpul, tanyakan apakah ada yang mengalami masalah online atau jika mereka menemukan sesuatu yang mencurigakan atau membahas issue terkini tentang keamanan digital. Dengan cara ini, anak-anak akan merasa lebih nyaman untuk berbagi pengalaman mereka.


Penutup

Cyber hygiene bukan soal teknologi canggih, tapi soal kebiasaan kecil yang konsisten. Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana di atas, kamu bisa mengurangi risiko serangan siber secara drastis.

Mulai dari sekarang — cek ulang password kamu, aktifkan 2FA, dan berhati-hatilah dengan link yang kamu buka. Kebiasaan kecil hari ini bisa menyelamatkan data kamu esok hari.


Sudahkah kamu menerapkan cyber hygiene hari ini?